Kamis, 13 Juni 2013

TEORI HUBUNGAN INDUSTRIAL PANCASILA

TEORI HUBUNGAN INDUSTRIAL PANCASILA

Hubungan Industrial secara umum dapat diartikan sebagai suatu subyek yang membahas sikap dan perilaku orang-orang di dalam suatu organisasi kerja dan mencari sebab yang menentukan terjadinya perilaku tersebut serta mencairkan jawaban terhadap penyimpangan yang terjadi. Hubungan industrial akan selalu berhubungan erat dengan pancasila karena didalam pancasila menerapkan berbagai asas kemanusiaan. Didalamnya pancasila menyebutkan mengenai asas-asas kemanusiaan, keadilan, kesejahteraan, permusyawatan serta persatuan. Sehingga HI (Hubungan Industrial) akan membutuhkan asas-asas pancasila sebagai barometer sikap dan perilaku orang-orang dalam organisasi kerja.
Indonesia telah memiliki sejarah panjang mengenai hubungan industrial. Walau demikian, hingga saat ini begitu banyak permasalahan di bidang hubungan industrial itu yang masih terjadi dan menimbulkan perpecahan antar para pekerja di satu pihak dan pengusaha di pihak lain. Tanpa adanya perbaikan pola hubungan industrial antar keduanya, maka tidak akan pernah terjadi kesamaan persepsi didalam menyikapi masalah yang terjadi diantara mereka. Oleh karena itu, para pihak di dalam hubungan industrial harus melakukan upaya strategis untuk memperbaiki nasib dan pola hubungan mereka. Jika upaya startegis tidak segera dilakukan tidak jarang para pekerja akan menumpahkan permaslahan tersebut melalui demonstrasi. Tidak jarang dari perpecahan antara pekerja dengan pengusaha banyak dari pekerja yang membentuk serikat buruh untuk menumpahkan segala perasaan tidak wajar yang mereka rasakan terhadap para pengusaha.
Dalam The Enscyclopedia of Social Science, dikenal dengan gerakan buruh yang menjadi suatu bahkan keseluruhan aktivitas para penerima upah untuk memperbaiki kondisi kerja dan kehidupan mereka. Gerakan buruh dapat bersifat sementara ataupun permanen, yang akhirnya berkembang menjadi serikat buruh atau serikat pekerja.
Banyak sekali tokoh perburuhan didunia diantaranya adalah: Kerr, Dunlop, Herbison, dan Myers yang menyimpulkan bahwa industrialisasi telah menciptakan berbagai macam organisasi kaum buruh, walaupun berbeda dalam fungsi, struktur kepemimpinan dan ideologi.
Industrialisasi menciptakan ketidakseimbangan para pekerja, sehingga tujuan gerakan buruh juga selalu berubah-ubah dari masa ke masa. Untuk itu perlu dikemukakan dan dibahas beberapa teori yang berhubungan dengan gerakan buruh seperti:
1.Teori Revolusi Teori revolusi muncul dari pergerakan buruh sosialis dan komunis. Menurut pandangan pemuka teori revolusi, sejarah adalah catatan tentang perjuangan kelas. Kelas pekerja diciptakan oleh industrialisasi. Dalam teori ini bersudaha menciptakan suatu dunia tanpa kelas-kelas dalam masyarakat didalam perekonomian bagi semua orang.
2.Teori Demokrasi Industri Dalam teori ini dimasukan unsur demokrasi dalam hubungan kerja industri. Berdasarkan penelitian Sydney dan Beatrice Webb terhadap serikat buruh diIinggris maka dikemukakan teori Demokrasi Industri. Mereka menyimpulkan bahwa perkembangan serikat buruh dalam hubungan kerja industri sejajar dengan pertumbuhan demokrasi dalam pemerintahan.
Di pihak lain, Sumner Sliehter mengemukakan bahwa melalui serikat pekerja dapat dikembangkan peraturan kerja menjadi suatu sistem: System of Iindustrial Jurisprudence. Sistem ini lebih bersifat melindungi para pekerja daripada sistem hukum yang melindungi warga negara dari tindak kesewenangan pemerintah.
3.Teori Business Unionism Dalam teori ini lebih mengutamakan pada aspek ekonomis dari pada aspek politisnya. Menurut teori ini karyawa bersedia bergabung menjadi anggota serikat buruh agar dapat diwakili dalam perundingan dan tawar-menawar tentang syarat-syarat kerja. Kondisi kerja, kontrak kerja dan dalam pegawasan hubungan kerja sehari-hari.
Menurut pandangan Samuel Gempers pemimpin pertama American Federation of Lauber, serikat buruh dibentuk untuk meningkatkan upah dan jaminan ekonomis , menurunkan jam kerja, melindungi kesehatan dan mencegah tindakan kesewangan dari para pengusaha.
Sedangkan Strasser dan Jhon Mitchel menyarankan bahwa motivasi mereka bergabung menjadi anggota serikat buruh karena terdorong oleh kebutuhan harian (ekonomis dan non ekonomis).
4.Teori Sosiopsikologis Menurut teori ini, serikat buruh dianggap sebagai wadah bagi parah buruh agar dapat memenuhi berbagai macam kebuuhan dan keinginan mereka.Cartleoton H. Parker memandang keanggotaan serikat buruh memberikan suatu kesempatan untuk memuaskan segala kebutuhan pada anggota dalam hubungan keeja mereka.
5.Teori Perubahan Menurut teori ini, tujuan serikat buruh akan selalu berubah-ubah sesuai dengan perubahan kondisi kerja dalam perusahaan dan perubahan masyarakat.Selig Perlman menyatakan bahwa gerakan buruh ditentukan oleh beberapa faktor:
*Resistensi pengusaha/kapitalis *Kekuasaan kaum intelektual terhadap gerakan buruh *Kematangan mentalitas serikat buruh Oleh karena beberapa faktor tersebut maka program serikat buruh akan selalu berubah-ubah sesuai dengan perubahan faktor penentunya.
- TEORI SEHUBUNGAN DENGAN SERIKAT BURUH
Serikat pekerja/ buruh adalah organisasi yang dibentuk dari, oleh dan untuk pekerja/ buruh baik diperusahaan maupun diluar perusahaan yang bersifat bebas, terbuka, mandiri, demokratis dan bertanggung jawab guna memperjuangkan dan melindungi hak buruh beserta keluarganya.Terkait dengan kehadiran serikat buruh, muncul berbagai teori yang dibangun berdasarkan beberapa pandangan. Teori tersebut diantaranya:
a.Teori Kemakmuran Umum Disini tuntutan jaminan sosial dan kesehatan oleh serikat buruh dianggap sebagai suatu tuntutan yang akan memberi manfaat bagi mereka yang berada diluar serikat buruh.
b.Teori Labour Marketing Dalam teori ini keseimbangan tenaga kerja dianggap sangat penting karena kondisi dalam tempat kerja mereka ditenukan oleh kekuatan pasar dengan tenaga kerja.
c.Teori Prodktivitas Dimana upah akan di ukur melalui produktivitas karyawam dalam bekerja. Maka yang semakin produktiv upah yang diterima akan relatif tinggi.
d.Teori Bargainning Dalam teori ini menyatakan bahwa baik pekerja maupun pengusaha memasuki pasar tenaga kerja tanpa harga penawaran/ permintaan yang pasti. Dimana tingkat upah disesuaikan dengan kekuatan bargainning diantara ke2 pihak.
e.Oposisi Loyal Terhadap Manajemen Dalam teori ini tidak menyaratkan serikat buruh menjadi manajer atau serikat buruh membantu majikan dalam tugas mereka sebagai manajer, akan tetapi dalam teori ini menganjurkan serikat buruh menolak tanggung jawab atas manajemen.
- PERKEMBANGAN TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG SERIKAT BURUH
Kehadiran serikat buruh dimaksudkan untuk menciptakan dan mempertahankan serikat buruh yang berwenang dan kuat serta dapat mewakili anggotanya dan melaksanakan persetujuan yang telah dicapai dengan pihak terkait. Untuk dapat melakukan tindakan tegas mengenai hak dan kewajiban anggotanya.
Melihat perkembangan teori perburuhan maka ada beberapa cara yang ditempuh oleh serikat buruh dalam meraih pengakuan dari majikannya. Diantaranya adalah dengan melakukan protes secara terorganisir. Selain itu serikat buruh juga melakukan kontrol disiplin di internal mereka.
Perkembangan tanggung jawab dan wewenang buruh bila dilihat secara teotitis terbagi atas tiga yakni union security, sarana serika buruh menghadapi majikan dan internal control and diciplene.
i.Union Security - Anti Union Shop Serikat buruh tidak diakui dan perusahaan menolak memberi kerja kepada anggita serikat buruh.
- Open Shop jika majikan masih tidak menganggap buruh maka majikan langsung berdapan dengan buruh.
- Exclusive Bargainning Agent Serikat buruh sebagai satu-satunya wakil buruh.
- Preferential shop Majikan memberi prioritas kepada buruh sebagai anggota serikat kerja.
- Maintenance of Membership Semua anggota menjadi serikat buruh selama masa persetujuan.
- Agency Shop Semua karyawan harus membayar iuran kepada serikat buruh.
- Union Shop
Semua karyawan harus menjadi anggota serikat buruh.
- Closed Shop Hanya anggota serikat buruh yang dapat diterima sebagai karyawan.
- Check Off Majikan memotong upah buruh untuk disetorkan dalam kas serikat buruh sebagai iuran.
ii. Sarana Serikat Buruh Menghadapi Majikan -Pemogokan a)Economic strike Tindakan permogokan yang dipicu oleh keinginan kenaikan upah kerja.
b)Unfair Labour Practice Strike Tindakan yang dilakukan sebagai protes dari sebuah tindakan kesewenang-wenangan perusahan.
c)Smphathetics Strikes Tindakan permogokan yang dilakukan karena dipicu oleh anggota atau buruh lain.
d)General Strike Tindakan yang melibatkan seluruh wilayah tertentu.
e)Outlaw Strike Tindakan permogokan yang dilakukan tanpa persetujuan dari pihak buruh.
f)Flash Strike of Quickie Tindakan permogokan yang didorong oleh anggota lain.
g)Sit Down Strike Tindakan permogokan tanpa meninggalkan tempat kerja, sehingga mereka tetap menguasai fasilitas produksi.
h)Slow Strike Memperlambat pekerjaan untuk mengurang efektifitas produksi.
- Pemagaran Tindakan yang dilakukan didepan pintu perusahaan untuk memberi tahu publik atau khalayak umum bahwa sedang terjadi ketegangan antara pihak perusahaan dengan buruh.
- Boikot Tindakan protes dengan memboikot produk dari perusahaan. Boikot ada yang bersifat primer dan ada juga yang sekunder. Dikatakan primer apabila pemboikotan dilakukan karena perusahaan tidak memenuhi kebutuhan serikat buruh. Dikatakan sekunder apabila melibatkan pihak ketiga. Contohnya pihak pemborong atau masyarakat umum.
iii.Internal Control and Diciplane Dalam kaitannya dengan penyelengaraan hubungan industrial, serikat buruh memberika kekuasaan kepada para pengurus serikat untuk bertindak terhadap anggotanya yang menentang pemimpin atau menolak untuk taat pada aturan yang disertakan dalam perjanjian kerja.


sumber :
http://www.scribd.com/doc/24333108/PENGERTIAN-BURUH
http://www.elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/hub.industrial_pancasila.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar